Rabu, 18 November 2009

Prosedur Pemenfaatan Media (Terjemah Chapter)

PROSEDUR PEMANFAATAN MEDIA
Diskusi mengenai cara-cara pemanfatan media pendididkan biasanya menjadi tekanan kebutuhan konsisten dengan sasaran pembelajaran-dengan apa kalan menginginkan para siswa untuk belajar pengalaman dari media yang disediakan, dengan rekomendasi awal ini diwujudkan kedalam aksi, peda beberapa waktu guru-guru mencari sebuah formula sederhana atau seperangkat pedoman untuk membawa, dan mendalami inti, kami mengidentifikasiseperti suatu formula dasar-tetapi hal itu kita ikuti denag suatu kasus yang mempengaruhi manfaat dan variasi imajinatif seperti halnya beberapa kesukaran dari menggunakan media.
A.RENCANA DASAR PEMANFAATAN MEDIA
Satu dasar pemanfaatan rencana pemanfaatan media telah disebutkan beberapa waktu yang lalu diperlukan instruktur mempersiapkan, menampilkan, dan melaksanaka. Formula yang sederhana ini terdiri dari lima langkah pelaksanaan.
1. Persiapan Diri sendiri
Peninjauan benar-benar tentang film, sebagai contoh, atau mendengarkan rekaman; manusia melalui dan memeriksa gambar-gambar yang menyusunnya kedalam satu set gambar, atau survey lahan perjalanan yang kamu rencanakan untuk dijadikan objek. Tersedia panduan belajar atau arsip-arsip tentang item tersebut, mengambil lebih banyak catatan pada waktu pendahuluan sebuah film atau mengunjungi tempat suatu komunitas berada. Mengembangkan suatu rencana untuk mengghunakan item yang disebutkan bagaimana kamu akan memperkenalkan hal itu, apa yang akan kamu lakukan dan tanyakan kepada para siswa selama menggunakan dan setelah mengguankan media itu, dan bagaimana kamu akan menghubungkan pengalaman itu, dan bagaimana kamu akan menghubungkan pengalaman kedalam aliran dari aktivitas dan juga membuat hal itu menjadi berguna dan sesuai.
2. Penyiapan lingkungan
Mengatur bahan-bahan yang diperlukan untuk memerlukan atau mendengarkan dan meliaht peralatan yang dipesan, dalam persediaan dan disediakan dengan baik, dibebankan, siap untuk digunakan pada waktunya, memeriksa pentilasi ruangan, suhu, transportasi dan keamanan yang berhubungan dengan bahan perjalanan yang akan digunakan.
3. Menyiapkan kelasMemperkeitem, menjelaskan mengapa hal ini digunakan pada waktu tertentu, menyebutkan dengan singkat apa itu perlindungan, apa yang dipelajari dalam hal itu, memberitahukan para siswa mengenai apa yang diharapkan setelah menggunakan item, akankah mereka mengharapkan suatu test? Apakah mereka dipersiapkan untuk mendiskusikan poin-poin yang dimaksud? Akankah mereka duduk kembali dan menikmati hal itu? Seperti apa yang mereka dapatkan, jika yang mereka harapkan, mendiskusikan isi dan gagasan itu?
4. Menggunakan Item
Menunjukkan gambar bergerak, sebagai contoh, dengan baik. Tentunya gambar yang sesuai dan jelas. Terlihat diatas kepala penonton. Juga volume suara dan nada didalamnya disesuaikan sehingga dapat didengar, dipahami, dan pesannya dapat dinikmati, setelah selesai ditampilkan dengan profesional, contohnya melalui film, kemudian mematikan lampu, gambar memudar sebagai akhir, menurunkan suara, setelah film selesai.
5. pengaruh setelah penggunaan media
Setelah menggunakan, mengundang, dan menjawab ( mendiskusikan ) pertanyaan tentang gambar yang bergerak, potongan film, rekaman atau tempat perjalanan yang digunakan, tinjauan ulang pengalaman, barangkali memberikan sebuah tes, mengsupervisi dari kemampuan penampilan atu demnstrasi para siswa, diharapkan dipelajari dari pengalaman. Surat pernyataan terima kasih, untuk itu yang bekerjasama dengan lahan perjalanan, nilai dari pengalaman, komentar yan g terus berjalan. Juga memelihara pusat media sekolah untuk menolong yang lainnya sehingga mereka dapat menggunakannya dikemudian hari.
Sederhananya, lima langkah prosedur yang hampir klasik pada beberapa waktu direkomendasiakan sebagai panduan dasar untuk pengelolaan gambar bergerak. Hal ini benar-benar bahwa, dalam beberapa keadaan, dalam pengalaman guru-guru dapat menambah hasil kelas dengan menggunakan hal itu. Tapi guru-guru yang berharap menggunakan material-material ini dalam berbagai cara yang lebih kreat5if, dan juga dalam penerapan lebih dan prosedur perencanaan yang sistematik secra garis besar pada bagian 1,3,dan5,- dalam sebuah usaha menyediakan keuntungan untuk instruksi pribadi dan untuk variasi pola, dari interaksi siswa dan kelompok. Contoh kasus yang mengikuti bagaimana ilustrasi dikalkulasikan dari tradisional, dari yang lebih menghasilkan pemanfaatan film,
CONTOH KASUS DARI PEMANFAATAN GAMBAR BERGERAK
Seorang guru dari sekolah menengah pertama telah melihat dan menyukai secara luasmenggunakan ukuran 16 mm gambar bergerak “ mengapa manusia menciptakan” yang diproduksi oleh Saul bas rekanan untuk kasier alumunium dan perusahaan bahan kimia, film ini bisa diterapkan dalam beberapa subjek dan terdiri dari beberapa konsep tentang kreatifitas- keduanya sebagai sebuah fenomena historikal dan sebagai sebuah karakteristik pribadi. Hal ini ditunjukkan dan distimulasikan untu keduanya, digunakan oleh kalangan muda dan orang dewasa. Tergantung dari bagaimana hal itu digunakan, distuktur sebagai beberapa orang yang mempunyai ciri tetapi berhubungan dengan bagian-bagian dan lebih dekat panjangnya hanya setengah jam, hal itu dikemas dengan image menggambarkan konsep-konsep yang besar dari gagasan.
Dalam kasus ini, pertama kali guru berusaha mengguanakan pola tradisional untuk mengguanakan film, hanya dijelaskan. Ia mempersiapkan kelasnya, dengan para siswa yang belajar mengenai gagasan dan kreativitas, orang kreatif dan pengaruh dari dunia seharah. Ia kemudian menggunakan satu sesi kelas untuk mendiskusikan, kreativitas dan untuk mencari melihat film.
Nasmun ketika film itu telah ditayangkan, keduanya ia danpara siswa merasa kecewa. Pengalaman terasa datar; film yang diproduksi memiliki sedikit pengaruh, sehingga terjadi diskusi yang sangat malang, kaku, dan terhenti.
Apa yang salah? Padahal guru telah mengikuti aturan yang diterima, tetapi hasilnya tidak memuaskan. Ia tidak dapat melakukannya. Kesalahan para siswa mereka memiliki kerjasama, apa, kemudian ia sudah melakukan dengan cara yang berbeda? Jawabannya tidak segera jelas, tetapi alasannya dipengaruhi bahwa film itu terlalu penuh dengan gagasan, konsep-kinsep yang kompleks dan dari kesan cerita visual untuk menimbulkan perintah yang respon siswa, coba lagi.
Di lain waktu ia menggunakan film, dengan kelas yang berbeda, ia memilih hanya untuk pengambilan dari beberapa bagian sebelum menghentikan untuk diskusi kemudian kembali mempertunjukkan bagian-bagian waktu itu, reaksi secara spontan dari para siswa, saat diskusi dimulai, dan diindikasikan suatu kekuatan keinginan untuk mengekspresikan opini tentang apa yang hanya telh mereka lihat. Komentar-komentar dipengaruhi bahwa mereka telah lebih banyak melihat selama pertunjukan kedua daripada pertunjukan pert6ama. Dipercayai bahwa prosedur film yang diikuti dalam mempertunjukkan film, faktor penting dalam hasil yang dirubah, instruktur menyelesaikan masih menggunakan pendekatan yang lain dengan ketika film dipertunjukkan kembali.
Ia mengobservasi rencana aturan media yang biasa, menggunakan kelas yang berbeda untuk sebuah pola dari keadaan untuk kembali melihat film. Prevarasi ini dibutuhkan selama siswa berdiskusi, membaca secara luas untuk pengembangan pertanyaan-pertanyaan dan untuk mendapatkan informasi tentang kreatifitas dan orang-orang yang kretif dan mencari majlah, koran, untuk item-item dalam bidang politik nasional, bisnis, pemerintah daerah, ilmu alam, dan seni. Sebuah papan buleti dipamerkan, perkembangan sekeliling tentang tema “ Sedikit diketahui laki-laki kreatif dan perempuan di jaman modern” ketika pertanyaan “Mengapa manusia menciptakan?” dimunculkan film dalam kelas, pada waktu itu siswa pertama-tama hanya menunjukkan 2 bagian kemudian dengan segera diperbolehkan untuk pencerminan kelompok, reaksi and diskusi. Setelah suatu hari menghalangi diikuti dengan bagian-bagian film yang lainnya –melalui apa yang populer diketahui sebagai “ Rangkaian bola ping-pong” setelah lebih dari satu hari, ia mengulang rangkaian pertukaran dan diteruskan hingga akhir rangkaian. Beberapa siswa diminta mengulangi pertunjukkan film “ sebuah penyimpangan” yang melibatkan imajinasi percakapan dua orang pelaku. Semangat untuk diskusi dari kreativitas dengan segera muncul. Para siswa dilatih berdasarkan fakta-fakta dari kretivitas yang dapat diobservasi dalam kelas, sekolah, juga suatu komunitas, dan dilain tempat di suatu negara. Dalam menentukkan kesukaan yang baru dalam kreativitas, seorang siswa memilih untuk menulis sebuah puisi haiku, dan yang lainnya merancang “ sebuah karir manusia” berdasarkan pada gagasan yang diambil seterusnya sebelum ditampilkan dalam diskusi, beberapa siswa secara sukarela mengkondisikan dalam sebuah kelompok kerja untuk merencanakan meningkatkan hasil prosudur pemborosan-pembuangan sekolah.
Perkembangan pembicaraan secara rutin diantara para siswa tentang bagaimana kreatifitas yang dintangi atau didorong. Dari semua ini secara tidak langsung kontras sekali untuk beberapa hasil yang tidak disetujui, dari lima langkah prosedur.
Ketika keragaman ini menjadi cirihas untuk mengubah beberapa cara dalam instruksi menggunakan film? Ia lebih dahulu tahu daripada para siswa, apa yang kamu fikirkan?
PANDUAN UNTUK MENYELEKSI MEDIA DAN MENGGUNAKANNYA
Meskiput masih banyak sisa-sisa untuk dipelajari tentang bagaimana menggunakan hasil medai untuk kelancaran dalam proses belajar dan mengajar, penelitian dan penghgitungan pengalaman disediakan panduan untuk proses. Lebih dulu, lima langkah prosedur untuk pemanfaatan media pada dasarnya disisakan dari siderasi pendekatan yang diikuti dalam pembelajaran.
Penyamarataan prinsip bahwa mempengaruhi diikuti beberapa cara daya temu yang bisa dicapai dengan semua jenis media: print, audio, audio visual, atau nyata; akan tetapi melindingi dalam tape, kertas, plstik, atau film, akan tetapi ditayangkan dalam mesin atau direkayasa.
Mengenali bahwa tridak ada satu media, prosedur, atau pengalaman para siswa yang perlu yang terbaik untuk pembelajaran suatu subjek tertentu, untuk memperoleh suatu keahlian tertentu, atau untuk pengembangan suatu kehususan tau level dari apresiasi. Oleh alam, beberapa subjek berhadapan menjadi dideretkan untuk persentasi oleh satu media daripada lainnya. Sebuah contoh dari yang cocok secara optimal antara satu jenis media dan subjek yang belajar menggunakan dari perekam suara dalam belajar bahasa. Sejarah, hal itu dipercayai tersebar luas, dapat kita bawa untuk kehidupan dan para siswa dapat dimotivasi untuk belajar fakta-fakta dan konsep dari subjek oleh penggunaan berbagai jenis media-buku, gambar bergerak,gambar, peta dan globe. Mungkin tidak semua siswa membutuhkan variasi. Sebagai gantinya, beberapa hal dapat menyukai untuk belajar sejarah melalui membaca novel yang berdasarkan sejarah atau buku teks atau melalui pendengaran untuk merekam atau berpartisipasi dalam simulasi
penggunaan dari media yang konsisten dengan kalian sebagai sasaran akhir. Apabila kepala mu dimaksudkan dalam menggunakan sebuah gambar bergerak dengan dengan suatu sejarah kelas adalah untuk perkembangan sebuah prilaku baik dalam satu bagian dari para siswa kalian kearah belajar dan eksplorasi dilibatkan dalam waktu tertentu, sebagai contoh, berfikir dua kali sebelum mengikuti sebuah pertunjukkan film dengan sebuah tes fakta-fakta. Pada suatu momen dari minat siswa,, seperti pegujian dapat menghilangkan jika sikap baik dan menciptakan reaksi peduli untuk suatu topik-dan kejadian untuk belajar dari sejarah.
Mengenali, untuk adaptasi bahan-bahan untuk tujuan program yang spesifik, kamu harus tahu mereka melalui-isi, bagaimana mereka dapat menggunakan keuntungan yang terbaik, tingkatan kesukaran dalam relasi untuk kompetensi dari para siswa-dan kamu juga harus tahu kondisi dari ketersediaan, hal itu, ketika dan berapa lama kalian bisa. Aturan yang umum bahwa tidak ada item media dapat digunakan tanpa dilihat dan dinilai oleh instruktur.
Kamu menguji media item, juga mempertimbangkan kepantasan untuk menggunakan mode pembelajaran kamu bermaksud; dalam kelompok besar pembelajaran, penediaan kelompok kecil pembelajaran untuk interaksi, atau belajar yang tergantung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar